Huawei tengah bisa serbuan bertubi- tubi usai masuk ke" catatan gelap" pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Huawei juga" dijauhi" beberapa industri negara Paman Sam. Huawei nampak terpojok, tetapi ditegaskan takkan mati.
Begitulah statment tegas yang diucapkan oleh pendiri Huawei Ren Zhengfei dalam suatu peluang wawancara media lokal. Awal mulanya Zhengfei tidak berdialog tentang Huawei, melainkan dunia pembelajaran. Sang pewawancara setelah itu bertanya menimpa suasana yang dirasakan perusahaannya saat ini.
" Poin mula- mula, kami tidak sempat berpikir hendak mati. Kami sudah membuat 20. 000 medali emas. Prasasti di atas ini menunjukkan Huawei tidak mati," ucap Zhengfei sebagaimana dilansir dari Gizchina, Selasa( 28/ 5/ 2019).
" Kami tidak berpikir hendak mati sama sekali, kenapa terus- terusan mangulas kematian?... Kami hendak menuntaskan permasalahan kami. Kemenangan hendak jadi kepunyaan kami," kata Zhengfei melanjutkan.
Laki- laki berusia 74 tahun ini setelah itu menarangkan lebih jauh alibi dirinya sedemikian hirau dengan pembelajaran dibanding perkara yang dikala ini dialami oleh Huawei.
" Aku hirau tentang pembelajaran sebab ini bukan cuma tentang Huawei, melainkan pula tentang negeri kami. Bila kita tidak mencermati pembelajaran, kita hendak betul- betul kembali ke kemiskinan," ucapnya.
" Sebab warga pada kesimpulannya hendak mengarah masa kecerdasan buatan di masa depan... Hendak terdapat ratusan ribu jalan penciptaan yang seluruhnya berjalan otomatis. Sebab itu, mutu budaya warga kita butuh ditingkatkan," pungkas ia.
Komentar
Posting Komentar